PKS meluncurkan Pendamping UMKM Nasional di Jakarta, Senin (25/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan, pihaknya untuk terus berjuang bersama para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Dalam Talkshow Peringatan Hari UMKM Nasional bertema “Kolaborasi Menguatkan UMKM sebagai Pilar Ekonomi Kerakyatan” yang sekaligus menandai Launching Pendamping UMKM Nasional pada Senin (25/8/2025), Kholid menegaskan perjuangan ekonomi kerakyatan memiliki landasan kuat dari sejarah bangsa maupun teladan Rasulullah SAW.
“Kalau kita belajar dari Sirah Nabawiyah, saat Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, salah satu langkah utama beliau adalah membangun pasar yang adil, tanpa monopoli, tanpa riba, dan menyuburkan sedekah. Begitu pula para pendiri bangsa, seperti Haji Samanhudi melalui Sarekat Dagang Islam, yang melawan penjajah dengan kekuatan ekonomi. Dari sini kita belajar, kebangkitan bangsa selalu berawal dari kebangkitan ekonomi,” ujar dia.
Lebih lanjut, Kholid menyoroti peran besar UMKM yang menyumbang 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dan membuka lapangan kerja luas, namun masih terjebak dalam struktur informal.
“Kalau kita ingin transformasi ekonomi, UMKM harus naik kelas dan terkoneksi dengan industri besar. Korea Selatan bisa maju karena UMKM-nya masuk ke rantai pasok korporasi. Kita pun harus bergerak ke arah itu,” ujar dia lewat keterangan tertulis.
Dia menjelaskan, PKS melalui Bidang Pemberdayaan UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Korporasi resmi meluncurkan Pendamping UMKM Nasional. Program ini diinisiasi untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha.
Peluncuran program ditandai dengan penyematan pin secara simbolis oleh Sekretaris Jenderal PKS Muhammad Kholid dan Bendahara Umum PKS Noerhadi kepada perwakilan Pendamping UMKM.