Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya Presiden Prabowo Subianto mulai membuka pengembangan logam tanah jarang (rare earth element/LTJ) bukan sekadar isapan jempol. Ini bisa dibuktikan dengan pembentukan lembaga baru bernama Badan Industri Mineral.
Chairman Indonesian Mining Institute (IMI) Irwandy Arif mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat beberapa lokasi di Indonesia yang memiliki potensi LTJ. Beberapa diantaranya yakni seperti di wilayah Mamuju dan Wilayah Bangka Belitung.
"Ada beberapa identifikasi yang tengah dikembangkan di Indonesia ada di Bangka Belitung kemudian Sulawesi barat. masih baru eksplorasi dari Badan Geologi ada di situ," ujarnya ditemui di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Oleh sebab itu, ia pun berharap dengan adanya lembaga baru ini dapat membuat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saling bersinergi. Mengingat, pengelolaan sumber daya dan limbah radioaktif selama ini berada di bawah BRIN.
"Mudah-mudahan dengan adanya badan ini bisa bersinergi dengan Minerba dengan BRIN dan dengan lembaga lembaga pendidikan tinggi," ujarnya.
Seperti apa peta Logam Tanah Jarang di RI
Mengutip Booklet Logam Tanah Jarang yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2020, potensi mineral tanah jarang di Indonesia berasal dari beberapa produk turunan dari hasil pengolahan sejumlah mineral, seperti timah, emas, alumina, pasir zircon hingga nikel.
Adapun lokasinya mayoritas berada di Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Sulawesi.
Dari total 28 lokasi mineralisasi LTJ yang terungkap, baru sekitar 9 lokasi mineralisasi LTJ (30%) telah dieksplorasi awal, namun 19 lokasi mineralisasi LTJ (70%) belum dilakukan/ belum optimal dilakukan eksplorasi.
Berikut beberapa jenis mineral tanah jarang di Indonesia:
- Monasit dan Xenotime, merupakan by-product atau hasil ikutan dari pengolahan bijih timah. Potensinya terdapat di tambang timah di Bangka Belitung.
- Monasit:
Indonesia telah memiliki sumber daya monasit sebesar 185.179 ton logam yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi cadangan. Hasil analisa konsentrat monasit dalam timah antara lain 31,5% CeO2, 13,2% La2O3, 11% Nd2O3, 3,9% Y2O3, 2,98% Pr6O11, 1,98% Gd2O3, 1,96% Sm2O3.
Ada 3 provinsi yang memiliki potensi logam tanah jarang, antara lain:
1. Kepulauan Riau, sumber daya LTJ 2.268 ton.
2. Kepulauan Bangka Belitung, sumber daya LTJ 181.735 ton.
3. Kalimantan Barat, sumber daya LTJ 1.175 ton.
- Xenotime:
Indonesia telah memiliki sumber daya xenotime sebesar 20.734 ton logam yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi cadangan. Adapun lokasinya berada di Kepulauan Bangka Belitung.
- Zirconium silicate, merupakan by-product atau hasil ikutan dari pengolahan bijih timah dan emas, serta di dalam pasir zircon. Potensinya terdapat di tambang pasir zirkon di Kalimantan. Adapun unsur LTJ di dalamnya antara lain Y (Yttrium) dan Ce (cerium).
- Ferrotitanates, merupakan residu hasil pengolahan bauksit menjadi alumina. Potensinya terdapat di lumpur merah (red mud) di Kalimantan Barat.
- Bijih nikel laterit, merupakan by-product atau hasil ikutan dari pengolahan bijih nikel laterit melalui proses hidrometalurgi yaitu smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) nikel-cobalt. Potensinya terdapat di tambang nikel (limonit) di Sulawesi. Unsur LTJ antara lain Sc (scandium), Nd (neodymium), Pr (praseodymium), Dy (disprosium))
- Batuan granit
- Abu batu bara/FABA (monasit).
Sumber Daya LTJ per Daerah:
1. Sumatera
Jenis endapan LTJ pelapukan. Estimasi teoritis LTJ (Ce, La, Nd, Pr, Sm, Gd, Y) sebesar 19.917 ton.
2. Bangka Belitung
Jenis endapan LTJ tailing. Estimasi teoritis LTJ (Ce, La, Nd, Pr, Sm, Gd, Y) sebesar 383.239,8 ton.
3. Kalimantan
Jenis endapan LTJ laterit. Estimasi teoritis LTJ (Ce, La, Nd, Pr, Sm, Gd, Y) sebesar 219 ton.
4. Sulawesi
Jenis endapan LTJ laterit. Estimasi teoritis LTJ (Ce, La, Nd, Pr, Sm, Gd, Y) sebesar 443 ton.
5. IUP Timah Bangka Belitung dan Kepulauan Riau (darat dan laut)
Jenis endapan aluvial. Estimasi teoritis LTJ (Ce, La, Nd, Pr, Sm, Gd, Y) sebesar 180.323 ton
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Suplai 'Harta Karun Super Langka' Ini Ke AS