Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (11/9) mengatakan bahwa dugaan serangan drone Rusia ke wilayah udara Polandia mungkin saja merupakan sebuah kekeliruan.
Presiden AS itu juga mengungkapkan rasa frustrasinya soal insiden tersebut.
"(Serangan) ini bisa saja merupakan sebuah kekeliruan, namun terlepas dari itu, saya tidak senang dengan apa pun yang berkaitan dengan situasi tersebut secara keseluruhan," kata Trump kepada awak media.
"Saya tidak menyukainya. Semoga ini akan segera berakhir," katanya.
"Ada apa dengan Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia dengan drone? Ini dia!" tulis Trump di platform Truth Social pada Rabu (10/9) dalam tanggapan pertamanya mengenai insiden tersebut.
Pernyataannya sejauh ini berbeda dengan pernyataan keras dari para pemimpin Eropa, yang sebagian menuduh Rusia melakukan serangan drone yang disengaja untuk menguji kesiapan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO).
Rusia telah membantah tuduhan yang dilontarkan oleh Polandia, Uni Eropa (UE), dan NATO bahwa pihaknya meluncurkan drone tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya tidak memiliki target serangan yang berlokasi di Polandia. Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan UE dan NATO menuduh Rusia melakukan provokasi setiap hari tanpa bukti.
Militer Polandia menembak jatuh sejumlah drone di langit Polandia setelah wilayah udaranya berulang kali dilanggar dalam semalam dari Selasa (9/9) hingga Rabu, menurut sebuah pernyataan dari Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk telah menggunakan Pasal 4 Pakta Atlantik Utara, meminta konsultasi dengan para sekutu NATO terkait ancaman terhadap keamanan nasional.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Rabu mengatakan NATO akan terus memantau situasi di wilayah timur, dengan sistem pertahanan udaranya yang terus bersiaga.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.