4 hours ago
2
Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris akan menghadapi berbagai ancaman dari rudal Rusia selama dua dekade mendatang. Hal ini disampaikan Royal United Services Institute (RUSI), Kamis (28/5/2025).
Laporan penelitian baru menyebut London akan menghadapi berbagai ancaman seiring dengan upaya perkuatan pertahanan udara dan persenjataan dengan cepat. Inggris disebut perlu meningkatkan pertahanannya dengan menempatkan perisai yang lebih baik di sekitar situs-situs militer penting yang mungkin ingin ditargetkan Moskow dengan rudal jelajah.
Sejak melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada awal 2022, Rusia telah memperkenalkan beberapa senjata canggih baru yang diklaim sangat sulit atau tidak mungkin dideteksi oleh pertahanan udara Barat. Pada saat yang sama, jaringan pertahanan udara yang akan diandalkan anggota NATO jika terjadi serangan Rusia sangat tipis.
The Financial Times melaporkan pada Mei 2024 bahwa NATO hanya memiliki 5% dari pertahanan udara yang dibutuhkan untuk melindungi anggota aliansi di Eropa timur dan tengah jika terjadi serangan skala penuh.
"Dalam waktu dekat, Eropa tidak akan mampu mempertahankan diri dari serangan Rusia," kata seorang pejabat pertahanan Ceko kepada Newsweek awal tahun ini.
Menurut laporan RUSI yang ditulis oleh peneliti senior lembaga pemikir tersebut, Sidharth Kaushal, berbagai komponen ancaman Rusia kemungkinan akan menjadi sangat kuat pada periode yang berbeda selama dua dekade mendatang.
"Rudal jelajah Rusia akan menjadi ancaman utama bagi instalasi militer Inggris dalam jangka pendek sebelum Moskow dapat membangun jumlah yang signifikan dari senjata-senjatanya yang lebih eksperimental," kata laporan itu.
Rusia pertama kali mengerahkan rudal balistik jarak menengah Oreshni, -yang dalam bahasa Rusia berarti "pohon kemiri", untuk menyerang sebuah situs di pusat Ukraina pada November 2024. Rudal ini memiliki beberapa hulu ledak yang mendarat di lokasi berbeda sebagai bagian dari multiple independently targetable reentry vehicle (MIRV).
Kremlin juga telah menggunakan rudal hipersonik Kinzhal dan Zircon untuk melawan Ukraina, yang dipromosikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2018 sebagai dua senjata "generasi berikutnya" negara itu.
"Untuk saat ini, Rusia hanya dapat meluncurkan rudal Oreshnik dalam skala terbatas, dan Moskow memprioritaskan senjata hipersoniknya untuk mencegah Amerika Serikat," menurut laporan RUSI.
"Namun, Inggris perlu segera mencari cara terbaik untuk melindungi diri dari rudal jelajah Rusia, termasuk menggunakan sistem rudal permukaan-ke-udara, sebelum mempersiapkan diri menghadapi serangan balistik atau hipersonik. Rudal jelajah akan menjadi ancaman utama Rusia selama lima tahun ke depan, namun setelah pertengahan tahun 2030-an, spektrum ancaman kemungkinan akan meluas," menurut laporan itu.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Luncurkan Serangan Terbesar ke Ukraina, NATO Kerahkan Jet Tempur
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/thumbnails/5308479/original/065274000_1754545741-tanggapan-dokter-terkait-tunjangan-30-juta-sudah-sesuai-1a6077.jpg)
