Liputan6.com, Jakarta - Penelitian menunjukkan bahwa memori manusia tidak hanya berfungsi untuk menyimpan semua informasi, tetapi lebih fokus pada hal-hal yang berguna di masa depan. Salah satunya adalah informasi sosial, seperti siapa yang berinteraksi dengan siapa.
“Mekanisme memori kita menggunakan berbagai sinyal untuk menentukan informasi mana yang layak diingat dan interaksi sosial tampaknya menjadi salah satu faktor penting,” tulis tim peneliti.
Dilansir dari Psychology Today, temuan ini menegaskan bahwa otak manusia berevolusi untuk memprioritaskan hubungan sosial yang positif karena dianggap lebih relevan untuk kelangsungan hidup.
Dalam serangkaian eksperimen, peserta diperlihatkan foto pasangan wajah. Ada yang saling berhadapan dan ada yang menghadap ke arah berlawanan. Mereka diminta melakukan tugas sederhana seperti menilai usia atau jarak antarwajah.
Setelah jeda singkat, peserta mengikuti tes memori mengejutkan, yaitu mengidentifikasi pasangan wajah yang pernah mereka lihat bersama. Hasilnya konsisten, pasangan yang saling berhadapan lebih mudah diingat dibandingkan pasangan yang tidak saling menatap.
Peneliti juga melakukan uji pembanding menggunakan benda mati seperti kipas angin atau panah. Tidak ditemukan perbedaan memori berdasarkan arah benda, yang menegaskan bahwa efek ini spesifik pada konteks sosial.
Bahkan, studi lanjutan menunjukkan bahwa wajah dengan ekspresi bahagia lebih mudah diingat saat berhadapan, dibandingkan wajah marah yang dinilai memiliki hubungan negatif. Temuan ini mengindikasikan bahwa manusia cenderung mengingat interaksi sosial positif karena dinilai lebih mungkin ditemui kembali di masa depan.