Liputan6.com, Jakarta - Rumah produksi VMS Studio kembali dengan film horor Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat setelah sukses lewat Pemandi Jenazah yang tahun lalu mendulang 1,6 jutaan penonton.
Film ini menceritakan Maryam yang diperankan Claresta Taufan. Ia diikuti jin terkuat dan tidak boleh disebut namanya. Produser Eksekutif Shalu T.M. merinding kali pertama mendengar cerita Maryam.
“Pas lagi interviu, Bang Kinoi, Mbak Lele itu lagi interviu, saya berdiri di belakang mereka. Sudah di pertengahan interviu, mendadak merinding, jadi sesak. Napasnya merasa berat banget. Kayak ada sesuatu di dalam ruangan itu. Saya saking merinding, takut, itu saya keluar dari ruangan,” katanya.
Melalui film ini, Shalu ingin penonton berempati terhadap hal yang dirasakan Maryam. Selain itu, ia ingin Maryam mendapat bantuan agar bisa beribadah dengan tenang.
Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
Alasan Ikut Berperan
Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat dibintangi Claresta Taufan. Dalam film ini, ia sebagai Maryam. Kali pertama mendengar cerita Maryam, Claresta Taufan langsung percaya, tertarik, meski dibayangi rasa takut.
“Makanya pas aku di-approach dan dikasih tahu soal cerita Maryam, aku satu percaya banget. Yang kedua tertarik, tapi yang ketiga aku juga takutnya ada banget,” ungkap Claresta Taufan.
“Tapi aku pribadi kerasa banget lelahnya menjadi Mbak Maryam. Bukan di fisik, fisik capai pasti. Tapi, lebih capai di fisik sekaligus mental dan batinnya Mbak Maryam,” ia menyambung.
Hal tersebut membuat Claresta Taufan kagum kepada Maryam yang asli. Claresta Taufan membayangkan andai itu terjadi dalam hidupnya, belum tentu ia mampu bertahan layaknya Maryam.
Pendalaman Karakter Kyai Saleh
Rukman Rosadi, pemeran Kyai Saleh dalam Maryam: Janji dan Jiwa Yang Terikat punya cara tersendiri agar bisa mendalami karakter. Setiap hari, Rukman Rosadi membaca ayat-ayat yang bisa membuatnya tetap berenergi.
Ayat tersebut dibaca untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar. “Ini doang untuk melindungi saya, untuk melindungi kita semua. Jadi bagaimanapun ayat-ayat ini mau dibaca di film, mau dibaca di keseharian, mau dibaca di jalanan, dia tetap punya energi,” ucap Rukman Rosadi.
Perdana Memainkan Film Horor
“Dia tetap punya efek. Ketika saya baca di keseharian, ya efek itu secara personal buat saya. Tapi ketika saya baca di film, efeknya buat saya dan buat karakter yang saya mainkan,” ia menambahkan.
Dengan cara tersebut, Rukman Rosadi merasa lebih mudah memerankan Kyai Saleh. Doa yang diucapkan setiap hari bukan sebagai hafalan mulut saja tetapi juga bagian dari jiwa Rukman Rosadi.