Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menyebut isi ATM Bank Sulselbar yang dijarah massa saat demo rusuh di kantor DPRD Makassar, Sulsel, sebanyak Rp 320 juta.
“Di kantor DPRD Makassar itu ada ATM, dan isinya Rp 320 juta. Mereka menjebol dan membongkar, kemudian mengambil uang itu,” kata Arya kepada wartawan, Minggu (14/9).
Ia menjelaskan, terdapat sekitar 20 orang yang melakukan penjarahan mesin ATM di DPRD Makassar. Empat di antaranya telah ditangkap, yaitu MRS (19), AN alias K (23), MN (19), dan MAH (26).
“Yang sudah ditangkap 4 orang, dan sekitar 10 orang lagi sudah kami identifikasi. Sementara kami kejar juga,” sambungnya.
Arya menyebut para pelaku bukan bagian dari massa demo. Mereka adalah pelaku kejahatan yang diduga terorganisir, sengaja masuk ke barisan massa untuk melakukan penjarahan.
“Jadi orang-orang yang datang saat itu adalah mereka yang mempunyai niat melakukan tindak pidana, menjarah, bukan demonstran,” ucapnya.
Dari hasil penyelidikan, mereka datang dari arah Jalan Hertasning atau samping kantor DPRD Makassar. Para pelaku membawa alat seperti linggis dan gerinda.
“Mereka sudah membawa gerinda dan linggis secara bersama-sama. Jumlahnya sekitar 20 orang, bahkan sempat membajak kendaraan,” bebernya.
Mesin ATM tersebut telah ditemukan polisi di rawa-rawa di Kabupaten Gowa, Sabtu (13/9). Namun, isinya telah dikuras habis para pelaku. Arya berjanji akan terus memburu mereka.
“Uang sudah tidak ada, hanya mesin ATM saja. Sudah dibagi-bagi para pelaku dengan jumlah bervariasi,” jelasnya.
Sebelumnya, polisi telah menangkap empat pelaku penjarah mesin ATM di area kantor DPRD Makassar. Di depan petugas, mereka mengakui perbuatannya.