Seorang pejabat senior Hamas, Suhail al-Hindi, mengungkapkan upaya pembunuhan terhadap negosiator Hamas Khalil al-Hayya, telah gagal. Serangan tersebut terjadi saat al-Hayya dan sejumlah pemimpin Hamas tengah membahas proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Donald Trump.
Meski al-Hayya selamat, putranya bernama Humam, dan salah satu ajudan terdekatnya dilaporkan tewas.
Kontak juga hilang dengan tiga pengawal pribadinya, menurut keterangan al-Hindi dalam wawancara dengan Al Jazeera.
Ia menegaskan kehilangan nyawa, baik dari kalangan rakyat biasa maupun pimpinan pergerakan adalah hal yang menyedihkan.
“Darah para pemimpin gerakan ini sama berharganya dengan darah setiap anak Palestina,” ujar al-Hindi.
Serangan ini menambah panjang daftar korban dalam konflik yang terus berlangsung di Gaza, di tengah upaya internasional untuk mendorong tercapainya gencatan senjata.