
MARC Marquez mengakui sejak awal sudah memperkirakan adiknya, Alex Marquez, bakal menjadi lawan terberat di MotoGP Catalunya 2025 pada Minggu (7/9) lalu. Prediksi itu terbukti setelah Alex tampil impresif dan merebut kemenangan, sekaligus menghentikan rangkaian 15 kemenangan beruntun sang kakak.
Sejak GP Aragon hingga seri Hungaria, Marc mencatat tujuh akhir pekan sempurna dengan koleksi 37 poin. Rekor itu berlanjut di sprint race Catalunya, ketika ia meraih kemenangan setelah Alex terjatuh saat memimpin lomba. Namun, di balapan utama Minggu (24 lap), Alex berhasil bangkit dan meraih kemenangan keduanya musim ini.
“Saya sudah menduga sejak Kamis bahwa Alex akan jadi pebalap yang harus dikalahkan. Dia tampil sangat bagus, dan catatannya di Catalunya juga luar biasa—menang di Moto3, dua kali di Moto2, dan sekarang di MotoGP,” ujar Marc dikutip dari Crash.
Marc menilai, keunggulan Alex datang dari penguasaan di area yang selama ini menjadi titik lemah dirinya. “Dia sangat kuat di tikungan kanan seperti Tikungan 3, 9, 13, dan 14. Gaya membalapnya halus, motornya stabil, sementara saya justru berjuang keras. Saya coba menutup gap di tikungan kiri, tapi jumlahnya terlalu sedikit,” paparnya.
Kesalahan di Tikungan 7 dan 10 membuat Marc harus rela melepas kemenangan pada lima lap terakhir. “Hari ini Alex memang lebih cepat. Bahkan kemarin pun begitu, hanya saja dia terjatuh. Tapi saya tetap senang, karena di trek yang biasanya sulit bagi kami, saya bisa tetap dekat dengan pebalap teratas,” tambahnya. (I-3)