Di sebuah laboratorium kecil bernama Immortal Cosmetic Art di Uyo, Negara Bagian Akwa Ibom, Nigeria, sebuah momen haru tercipta. Ubokobong Amanam, 28 tahun, yang kehilangan salah satu anggota tubuhnya, kini bisa kembali merasakan pengalaman untuk menggunakan tangannya dengan berjabat tangan. Namun, kali ini ia melakukannya dengan lengan bionik yang menyerupai daging manusia. Foto: REUTERS/Sodiq AdelakunLengan tersebut bukanlah produk pabrikan asing, melainkan hasil karya nya sendiri yang dibantu oleh kakaknya, John Amanam. John senidiri merupakan mantan seniman efek film menciptakan prostetik khusus yang dapat disesuaikan dengan warna kulit penggunanya. Foto: REUTERS/Sodiq AdelakunHal ini menjadikan prostetik tidak hanya berfungsi secara mekanis, tetapi juga menghadirkan identitas visual yang lebih manusiawi, memberi kepercayaan diri baru bagi para pemakainya. Foto: REUTERS/Sodiq AdelakunProyek ini kemudian berkembang menjadi misi sosial. Laboratorium kecil mereka bukan hanya ruang eksperimen, melainkan juga simbol harapan baru bagi para penyandang disabilitas. Melalui karya tangan John dan Ubokobong, banyak orang yang kehilangan anggota tubuh bisa kembali merasa utuh, baik secara fisik maupun emosional. Foto: REUTERS/Sodiq Adelakun
Di sebuah laboratorium kecil bernama Immortal Cosmetic Art di Uyo, Nigeria, sebuah momen haru tercipta. Ubokobong Amanam (28) yang kehilangan salah satu anggota tubuhnya, kini bisa kembali merasakan pengalaman untuk menggunakan tangannya dengan berjabat tangan.
Dia melakukannya dengan lengan bionik yang menyerupai daging manusia. Lengan tersebut bukanlah produk pabrikan asing, melainkan hasil karyanya sendiri yang dibantu oleh kakaknya, John Amanam.
John merupakan mantan seniman efek film yang menciptakan prostetik khusus yang dapat disesuaikan dengan warna kulit penggunanya. Ini menjadikan prostetik tidak hanya berfungsi secara mekanis, tapi juga menghadirkan identitas visual yang lebih manusiawi, memberi kepercayaan diri baru bagi para pemakainya.
John yang pernah berkecimpung di dunia perfilman dengan membuat efek visual prostetik, memutuskan untuk mengalihkan keahliannya setelah melihat langsung penderitaan adiknya. Dia pun merintis usaha keluarga yang berfokus pada pembuatan prostetik realistis dengan detail warna kulit yang akurat, sesuatu yang masih jarang ditemui di Nigeria maupun Afrika pada umumnya.
Proyek ini kemudian berkembang menjadi misi sosial. Laboratorium kecil mereka bukan hanya ruang eksperimen, melainkan juga simbol harapan baru bagi para penyandang disabilitas. Melalui karya tangan John dan Ubokobong, banyak orang yang kehilangan anggota tubuh bisa kembali merasa utuh, baik secara fisik maupun emosional.
Ubokobong Amanam, yang kehilangan anggota tubuhnya, bersiap membuat lengan bionik yang menyerupai daging, bersama saudaranya John Amanam, mantan seniman efek film yang menciptakan prostetik khusus yang sesuai dengan warna kulit di laboratorium Seni, Foto: REUTERS/Sodiq Adelakun