Fakta Larangan Medsos di Nepal Berujung Unjuk Rasa Berdarah

12 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Fakta Larangan Medsos di Nepal Berujung Unjuk Rasa Berdarah Slogan-slogan antipemerintah dicoret-coret di dinding gedung Parlemen yang hangus di Kathmandu, Nepal, pada Rabu (10/9).(AFP/ANUP OJHA)

UNJUK rasa besar-besaran di Nepal berakhir ricuh dan menewaskan 19 orang. Aksi ini dipicu larangan pemerintah terhadap akses media sosial seperti Facebook, Youtube, dan X sejak Jumat (5/9). 

Ribuan warga turun ke jalan pada Senin (8/9), memprotes kebijakan tersebut dan menuntut pemberantasan korupsi.

Pihak kepolisian menembakkan gas air mata, peluru karet hingga meriam air ketika massa mencoba menembus kawat berduri di dekat gedung parlemen. 

"Tujuh belas orang tewas," kata juru bicara kepolisian Lembah Kathmandu, Shekhar Khanal seperti dikutip AFP, Rabu (10/9).

Media lokal juga melaporkan dua korban jiwa lain di Distrik Sunsari, Nepal timur. Adapun sekitar 400 orang luka-luka, termasuk lebih dari 100 polisi. 

"Kami terkejut dengan pembunuhan dan cedera yang dialami para pengunjuk rasa di Nepal hari ini dan mendesak penyelidikan yang cepat dan transparan,” kata juru bicara kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani. Amnesty International menambahkan bahwa peluru tajam digunakan terhadap massa.

Pemerintah Cabut Larangan

Menyusul kerusuhan tersebut, pemerintah Nepal mencabut larangan media sosial. Menteri Komunikasi Nepal, Prithvi Subba Gurung, menyampaikan bahwa keputusan itu diambil setelah rapat kabinet darurat. Reporter AFP di Kathmandu mengonfirmasi akses ke semua platform medsos utama telah pulih.

PM Nepal Mundur

Tekanan massa terus meningkat hingga Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri pada Selasa (9/9). Rekaman video menunjukkan Oli dievakuasi dengan helikopter militer setelah rumah pribadinya dibakar. 

"PM telah mengundurkan diri," ujar ajudannya, Prakash Silwal.

Sebelumnya, Oli menyerukan dialog damai antarpartai, namun aksi massa yang dipimpin generasi muda atau Gen Z tetap menuntut dirinya mundur. Gedung parlemen, kantor pemerintah, dan rumah sejumlah mantan perdana menteri ikut dibakar demonstran. Empat menteri kabinet juga telah mundur di tengah krisis.

Seruan Presiden untuk Persatuan

Presiden Ramchandra Paudel mendesak semua pihak menahan diri dan menjaga persatuan. 

"Saya mendesak semua orang, termasuk warga yang berunjuk rasa, untuk bekerja sama demi penyelesaian damai atas situasi sulit negara ini," katanya dalam pernyataan resmi.

Hingga kini, masa depan politik Nepal masih belum jelas. Ada laporan militer siap turun tangan sementara upaya pembentukan pemerintahan baru terus dibicarakan. (Fer)

Read Entire Article