
PASCA-dropping bantuan bahan pokok dari Pemprov Jawa Timur ke Pulau Bawean, harga kebutuhan pokok di pulau tersebut turun drastis. Kondisi itu juga dibantu dengan operasional transportasi laut ke Pulau Bawean.
Melambungnya harga kebutuhan pokok di Pulau Bawean berangsur-angsur mulai turun. Bantuan bahan pokok yang diberikan Pemprov Jatim ikut memberi efek penurunan harga bahan pokok.
Sejumlah warga yang ditemui Media Indonesia mengakui, sebelum adanya bantuan bahan pokok, harga-harga melabung terutama untuk daging ayam. Daging ayam ukuran satu kilogram bisa menembus harga Rp150 ribu, sedangkan telur mencapai Rp50 ribu per kilogram. Beras dan minyak goreng juga tinggi namun tidak setinggi dua bahan pokok lainnya. “Khususnya daging ayam sangat tinggi sekali. Sebelum ada bantuan datang bisa sampai di atas Rp100 ribu per kilogram,” ujar Nanik.
Bahkan, katanya, pernah tembus sampai Rp150 ribu per kilogram ketika tidak ada kapal laut yang berlabuh di Pulau Bawean. “Waktu gelombang tinggi, harga gila-gilaan di sini khususnya daging ayam,” ujarnya.
Tingginya harga daging ayam disebabkan kebutuhannya murni menunggu pasokan dari Surabaya, Gresik dan Lamongan, sedangkan di Pulau Bawean tidak ada peternak ayam potong. Kini harga kebutuhan pokok mulai turun, daging ayam Rp50 ribu per kilogram, sedangkan telur turun sampai Rp30 ribu per kilogram.
Karena itu, pihaknya bersyukur adanya bantuan dari Pemprov Jatim seperti daging ayam, telur, minyak goreng dan beras, mampu menurunkan harga harga pangan di Pulau Bawean.
Kondisi ini juga dibarengi dengan alat transportasi laut, perlahan normal kembali. “Banyak bahan pokok yang sudah dibawa kapal-kapal tersebut ke Pulau Bawean, membuat harga kebutuhan bahan pokok turun,” katanya.
Sebelumnya Pemprov Jatim mengirimkan bantuan bahan pokok ke Pulau Bawean, berupa beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng yang diangkut dengan KRI Surabaya 591 dari Surabaya. (E-2)